VR46 Luncurkan Tim di Jakarta, Nuansa Valentino Rossi Makin Kental

News One Sports - Pertamina VR46 telah meluncurkan timnya untuk MotoGP 2025. Ada nomor Valentino Rossi di tunggangan Fabio Di Giannantonio dan Franco Morbidelli.

Seremoni peluncuran VR46 dilangsungkan di Jakarta pada Sabtu (25/1/2025). Livery tim satelit asal Italia tersebut tetap mempertahankan warna kuning menyala, ciri khas sang pemilik Valentino Rossi, dengan sentuhan sedikit warna putih.

Adapun perbedaan paling jelas pada motor kedua pebalapnya. Nomor 46 yang dipakai Rossi saat masih aktif balapan, terpampang membayangi nomor motor 49 Diggia dan 21 Morbidelli.


Ditambah adanya corak matahari dan bulan dari helm Rossi, menambah kental nuansa sang legenda di skuad VR46.

"Livery tahun ini akan mengikuti konsep yang sama, tapi dengan beberapa perubahan yang sangat istimewa bagi saya. Mudah-mudahan kalian semua menyukainya sebesar saya menyukainya," ungkap Valentino Rossi dalam sebuah pesan video di tengah peluncuran, yang dilansir Crash.

Franco Morbidelli menggantikan Marco Bezzecchi sebagai tandem baru Diggia. Pada musim lalu, pebalap Italia berdarah Brasil itu finis kesembilan di bawah panji Pramac.

"Pertama kalinya aku melihat nomor 46 di belakang nomor 21 milikku merasa emosional," sebut Morbidelli.

"Uccio (Salucci, bos VR46-red) mengatakan akan ada sedikit tekanan. Namun, ini bagus!" Diggia berseloroh.

Fabio Di Giannantonio sendiri akan menunggangi Desmosedici GP25, satu-satunya motor spesifikasi terbaru Ducati yang ditunggangi rider tim satelit.

MotoGP 2025 akan dimulai di Buriram, Thailand pada 28 Februari-2 Maret mendatang. Namun, sebelum itu para kontestan mesti melakoni sesi tes pramusim lebih dulu di Sepang dan Buriram.

Jorge Lorenzo soal Teknik Pedrosa, Nyali Marquez, dan Kompletnya Rossi

 

News One Sports - Dalam karier balapnya yang gemilang, Jorge Lorenzo kerap terlibat rivalitas sengit dengan sejumlah nama besar di MotoGP. Beberapa di antaranya adalah Dani Pedrosa, Casey Stoner, Marc Marquez, dan tentu saja Valentino Rossi.

Dalam wawancaranya dengan Gazzetta, juara dunia lima kali itu, termasuk tiga gelar di kelas MotoGP, secara khusus membahas keempat rival tersebut.

"Dani Pedrosa, Marc Marquez, Casey Stoner, dan tentu saja Valentino Rossi, semuanya membuat saya terkesan dengan kemampuan mereka," kata Lorenzo seperti dikutip dari Crash.net.

Jorge Lorenzo tentang Dani Pedrosa

Lorenzo dan Dani Pedrosa, sama-sama berasal dari Spanyol, sempat bersaing sengit tidak hanya di MotoGP, tetapi juga sejak berlaga di kelas 125cc dan 250cc.

"Pedrosa sangat tangguh di kelas-kelas kecil karena ia memiliki teknik yang luar biasa meskipun bertubuh mungil," kata Lorenzo.
"Ia mampu memanfaatkan bobot tubuhnya untuk mengendalikan motor dengan sangat baik, sesuatu yang sangat sulit. Pedrosa adalah yang pertama menunjukkan itu."

Lorenzo juga mengakui bahwa gaya balap Pedrosa menjadi inspirasi:
"Kami semua meniru tekniknya. Apa yang ia lakukan menjadi standar baru."

Jorge Lorenzo tentang Casey Stoner

Dua kali juara dunia MotoGP, Casey Stoner, adalah salah satu rival Lorenzo yang paling diingat, terutama saat merebut gelar pada 2011, di mana Lorenzo finis sebagai runner-up.

"Stoner adalah bakat alami sejati," ujar Lorenzo.
"Di kondisi lintasan lembap dengan genangan air, ia bisa keluar dari garasi dan langsung mencetak waktu terbaik. Yang lain tertinggal 2-3 detik. Ia memiliki improvisasi dan kemampuan mengendarai motor hingga batasnya."
"Bakat seperti itu tidak dimiliki oleh semua orang," tambahnya.

Jorge Lorenzo tentang Marc Marquez

Pada musim terakhirnya di MotoGP pada 2019, Lorenzo membela Repsol Honda bersama Marc Marquez. Marquez kala itu meraih gelar juara dunia.

"Marquez memiliki mentalitas seperti seorang pemangsa," kata Lorenzo.
"Ia tidak takut jatuh, bahkan di situasi yang sulit. Meski sirkuit tidak cocok dengan motornya, ia tetap berambisi untuk menang."
"Ia selalu ingin mengalahkanmu, bahkan dalam kondisi yang tidak mendukung. Dalam hal ini, ia adalah sosok yang unik," puji Lorenzo.

Jorge Lorenzo tentang Valentino Rossi

Rivalitas Lorenzo dengan Valentino Rossi menjadi salah satu yang paling ikonik, terutama ketika keduanya berada di tim Yamaha.

"Valentino? Ia sangat komplet," ungkap Lorenzo.
"Sebagai individu, ia secara alami cerdas dan karismatik. Ia selalu mampu berimprovisasi dengan motornya, terutama saat balapan."
"Meskipun tidak memiliki satu kualitas yang super menonjol, ia adalah pembalap yang sangat lengkap," tutup Lorenzo.

Kesimpulan

Dari teknik unik Pedrosa, bakat alami Stoner, mentalitas baja Marquez, hingga kepiawaian lengkap Rossi, Lorenzo telah bersaing melawan nama-nama terbaik di MotoGP. Rivalitas dengan keempatnya tidak hanya membentuk karier Lorenzo tetapi juga menambah warna pada perjalanan MotoGP itu sendiri.